"Renungkanlah"

Sebagai permintaan maaf kepada seorang sahabat yang lama tidak
pernah saya sapa, seorang sahabat yang lama sekali tidak saya dengar suara
dan kabarnya, sahabat yang dimasa lalu mungkin pernah saya sakiti, maka saya
kirimkan tulisan ini : "Tidak apa-apa, kan masih ada hari esok"

=====================================================
Pada suatu tempat, hiduplah seorang anak. Dia hidup dalam keluarga
yang bahagia, dengan orang tua dan sanak keluarganya. Tetapi, dia selalu
mengangap itu sesuatu yang wajar saja. Dia terus bermain, menggangu
adik dan kakaknya, membuat masalah bagi orang lain adalah kesukaannya.
Ketika ia menyadari kesalahannya dan mau minta maaf, dia selalu berkata,


"Tidak apa-apa, besok kanbisa."

Ketika agak besar, sekolah sangat menyenangkan baginya. Dia belajar,
mendapat teman, dan sangat bahagia. Tetapi, dia anggap itu wajar-wajar
saja. Semua begitu saja dijalaninya sehingga dia anggap semua sudah
sewajarnya. Suatu hari, dia berkelahi dengan teman baiknya. Walaupun dia 
tahu itu salah, tapi tidak pernah mengambil inisiatif untuk minta maaf dan
berbaikan dengan teman baiknya. Alasannya, "Tidak apa-apa, besok

kanbisa."

Ketika dia agak besar, teman baiknya tadi bukanlah temannya lagi.
Walaupun dia masih sering melihat temannya itu, tapi mereka tidak pernah
saling tegur. Tapi itu bukanlah masalah, karena dia masih punya banyak
teman baik yang lain. Dia dan teman-temannya melakukan segala sesuatu
bersama-sama, main, kerjakan PR, dan jalan-jalan. Ya, mereka semua teman-temannya
yang paling baik.

Setelah lulus, kerja membuatnya sibuk. Dia ketemu seorang cewek yang
sangat cantik dan baik. Cewek ini kemudian menjadi pacarnya. Dia begitu
sibuk dengan kerjanya, karena dia ingin dipromosikan ke posisi paling
tinggi dalam waktu yang sesingkat mungkin.

Tentu, dia rindu untuk bertemu teman-temannya. Tapi dia tidak
pernah lagi menghubungi mereka, bahkan lewat telepon. Dia selalu berkata,
"Ah, aku capek, besok saja aku hubungin mereka." Ini tidak terlalu
mengganggu dia karena dia punya teman-teman sekerja selalu mau diajak keluar.
Jadi, waktu pun berlalu, dia lupa sama sekali untuk menelepon teman-temannya.

Setelah dia menikah dan punya anak, dia bekerja lebih keras agar
dalam membahagiakan keluarganya. Dia tidak pernah lagi membeli bunga untuk
istrinya, atau pun mengingat hari ulang tahun istrinya dan juga hari
pernikahan mereka. Itu tidak masalah baginya, karena istrinya selalu
mengerti dia, dan tidak pernah menyalahkannya.

Tentu, kadang-kadang dia merasa bersalah dan sangat ingin punya
kesempatan untuk mengatakan pada istrinya "Aku cinta kamu", tapi dia
tidak pernah melakukannya. Alasannya, "Tidak apa-apa, saya pasti besok akan
mengatakannya." Dia tidak pernah sempat datang ke pesta ulang
tahun anak-anaknya, tapi dia tidak tahu ini akan perpengaruh pada
anak-anaknya. Anak-anak mulai menjauhinya, dan tidak pernah benar-benar
menghabiskan waktu mereka dengan ayahnya.

Suatu hari, kemalangan datang ketika istrinya tewas dalam kecelakaan,
istrinya ditabrak lari. Ketika kejadian itu terjadi, dia sedang ada
rapat. Dia tidak sadar bahwa itu kecelakaan yang fatal, dia baru datang
saat istrinya akan dijemput maut. Sebelum sempat berkata "Aku cinta
kamu", istrinya telah meninggal dunia.

Laki-laki itu remuk hatinya dan mencoba menghibur diri melalui
anak-anaknya setelah kematian istrinya. Tapi, dia baru sadar bahwa anak anaknya
tidak pernah mau berkomunikasi dengannya.

Segera, anak-anaknya dewasa dan membangun keluarganya masing-masing.
Tidak ada yang peduli dengan orang tua ini, yang di masa lalunya tidak
pernah meluangkan waktunya untuk mereka.

Saat mulai renta, Dia pindah ke rumah jompo yang terbaik, yang
menyediakan pelayanan sangat baik. Dia menggunakan uang yang semula disimpannya
untuk perayaan ulang tahun pernikahan ke 50, 60, dan 70. Semula uang itu
akan dipakainya untuk pergi ke Hawaii, New Zealand, dan negara-negara
lain bersama istrinya, tapi kini dipakainya untuk membayar biaya tinggal
di rumah jompo tersebut.

Sejak itu sampai dia meninggal, hanya ada orang-orang tua dan suster
yang merawatnya. Dia kini merasa sangat kesepian, perasaan yang tidak
pernah dia rasakan sebelumnya.

Saat dia mau meninggal, dia memanggil seorang suster dan berkata
kepadanya, "Ah, andai saja aku menyadari ini dari dulu.." Kemudian perlahan ia menghembuskan napas terakhir, Dia meninggal dunia dengan airmata di pipinya.

====================================================
Apa yang saya ingin coba katakan pada anda, waktu itu nggak pernah
berhenti. Anda terus maju dan maju, sebelum benar-benar menyadari, anda
ternyata telah maju terlalu jauh.
Jika kamu pernah bertengkar, segera berbaikanlah!
Jika kamu merasa ingin mendengar suara teman kamu, jangan ragu-ragu
untuk meneleponnya segera.
Terakhir, tapi ini yang paling penting, jika kamu merasa kamu ingin
bilang sama seseorang bahwa kamu sayang dia, jangan tunggu sampai
terlambat. Jika kamu terus pikir bahwa kamu lain hari baru akan memberitahu dia,
hari ini tidak pernah akan datang.

Jika kamu selalu pikir bahwa besok akan datang, maka
"besok" akan pergi begitu cepatnya hingga kamu baru sadar bahwa waktu telah
meninggalkanmu.
Jangan tunda kirim email ini ke sahabat-sahabat anda.....
Atau.... masih ada hari esok.......

Me...
                                                                                                      Next >>>>